Selamat Datang di Duniaku "JADIKAN DUNIAMU ADALAH PIKIRANMU" Berwawasan Luas dan Kenali Duniamu

Beranda, Cilacap, Film, Puisi, Artikel, Tips Computer

Sabtu, 31 Juli 2010

Dear Diary..

hahahaa.. bingung mau tulis apaan??
hari ini cuma dapet surat buat ujian laporan tugas akhir, moga aja pembimbingnya baik ngasih nilai A,,,
Aminnnnn... hehee...

Minggu, 25 Juli 2010

Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi Makhluk Hidup
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).



Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut TAKSONOMI.

Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan. Contoh dasar klasifikasi dalam biologi :

a. Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi :


  1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, contoh : tumbuhan.

  2. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri, contoh : hewan dan manusia.

b. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi :
1. Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh : teratai
2. Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh : lumut
3. Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh : kaktus

c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi :
1. Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh : sapi
2. Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh : harimau
3. Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh : tikus

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan oleh :
1. Aristoteles, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan
2. Carolus Linnaeus, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi


Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah adalah :


KINGDOM
DIVISIO / PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak

- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit

3. Robert H. Whittaker, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu

1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Plantae
5. Kingdom Animalia

Tingkatan takson untuk Kingdom Monera adalah
KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Protista adalah
KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Fungi adalah
KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Plantae adalah
KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Animalia adalah
KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Ciri-ciri pada sistem 5 kingdom :
1. Kingdom Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2. Kingdom Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3. Kingdom Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
4. Kingdom Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
5. Kingdom Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler

Untuk memahami secara lebih detail tentang perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik silakan klik : http://biology.about.com/library/weekly/aa031600a.htm

Tata Nama Ilmiah :
1. Menggunakan bahasa ilmiah (Latin)
2. Terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan spesies
3. Huruf depan kata pertama menggunakan huruf kapital, huruf depan kata kedua menggunakan huruf bukan kapital
4. Penulisan secara manual harus diberi garis bawah, penulisan dengan komputer harus diberi garis bawah atau cetak miring atau cetak tebal

Contoh organisme
1. Kingdom Monera :
- Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
- Salmonella typhosa, penyebab penyakit typus
- Eschericia coli, bakteri pembusuk dalam usus besar
- Oscilatoria sp

2. Kingdom Protista :
- Spirogyra sp
- Fucus sp
- Diatomae sp
- Gracilaria sp
- Amoeba sp
- Euglena viridis
- Plasmodium malariae
- Paramecium sp

3. Kingdom Fungi :
- Rhizopus sp
- Penicilium sp
- Auricularia polytricha
- Volvariella volvacea

4. Kingdom Plantae :
- Marchantia polymorpha
- Adiantum cuneatum
- Gnetum gnemon
- Oryza sativa
- Arachis hypogea

5. Kingdom Animalia :
- Planaria sp
- Ascaris lumbricoides
- Holothuria scabra
- Bufo americanus
- Chelonia mydas
- Macrofus rufus
- Felis tigris




Klasifikasi Hewan Kerajaan/Kingdom Animalia - Pembagian Jenis/Macam atau Kategori Binatang Terbagi Menjadi 10 Filum/Phylum

Hewan atau animal yang kita kenal selama ini dapat dibagi manjadi sepuluh macam filum / phylum yaitu protozoa, porifera, coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, echinodermata, arthropoda dan chordata.

1. Phylum / Filum Protozoa atau Protosoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. Contohnya : amuba / amoeba.

2. Phylum / Filum Porifera
Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya berpori-pori mirip spon dengan bintang karakter terkenal spongebob squarepants hidup di air dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ tubuhnya. Contohnya : bunga karang, spons, grantia.

3. Phylum / Filum Coelenterata atau Coelentrata
Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel contohnya seperti ubur-ubur dan polip. Simetris tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di laut. Contohnya yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.

4. Phylum / Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia. Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati, polikladida.

5. Phylum / Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria.

6. Phylum / Filum Annelida atau Anelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya yakni cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches.

7. Phylum / Filum Mollusca atau Molusca / Moluska
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

8. Phylum / Filum Echinodermata atau Ecinodermata
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut.

9. Phylum / Filum Arthropoda atau Atropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.

10. Phylum / Filum Chordata
Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung tengkorak untuk berfikir. Contoh chordata adalah manusia, cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun, lemur, beruk, macan, kucing, dan lain sebagainya.

Laporan Konservasi acara ke 3

ACARA III
KOLEKSI SPESIMEN






Oleh :
Anggah Kurniawan
B0A007000







LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI









KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2009

________________________________________________________________________________


I. PENDAHULUAN



A. Latar Belakang


Spesimen dari bermacam-macam hewan sering dibutuhkan untuk keperluan penelitian maupaun alat peraga dalam dunia pendidikan. Ahli pengetahuan alam, tidak dapat mengambil manfaat pada spesimen yang tidak diawetkan. Dalam kegiatan koleksi hewan perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya jangan sampai menggangu keberadaan satwa langka atau merusak sisa-sisa peninggalan dalam gua yang sudah ditingalkan manusia purba.

Hewan yang dikoleksi adalah hewan-hewan yang dibutuhkan untuk pengawetan dengan tujuan pengujian di kemudian hari. Semua spesimen koleksi harus diberi label yang berisi keterangan tantang nama spesies, lokasi penemuan tanggal koleksi dan data lain yang diperlukan. Label harus ditulis ketika spesimen diawetkan agar tidak terjadi kesalahan informasi mengenai spesies.


B. Tujuan


Tujuan dari praktikum ini adalah agar hewan tidak membusuk dan tahan lama sebagai peraga dalam botol koleksi.


II. TINJAUAN PUSTAKA



Pengawetan adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitatnya adalah upaya menjaga keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa agar tidak punah. Bentuk kegiatan pengawetan antara lain pemeliharaan dan pengembangbiakan (Pasal 3) sedangkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2002 menyatakan bahwa pengembangbiakkan atau budidaya merupakan kegiatan pemanfaatan kawasan hutan pada kawasan lindung. Istilah konservasi sering diterjemahkan sebagai pengawetan. Misalnya konservasi tanah dan air disebut pengawetan tanah dan air. Di dalam Undang-undang No. 68 tahun 1998, tindakan pengawetan dilakukan di semua kawasan baik itu di KPA maupun KSA dan tindakan pengawetan adalah perlindungan dan pengamanan kawasan di samping kegiatan penunjang lainnya (PP No. 7, 1999).

Identifikasi jenis tumbuhan dan satwa adalah upaya untuk mengenal jenis, keadaan umum, status populasi dan tempat hidupnya yang dilakukan di dalam habitatnya selain mengidentifikasi jenis tumbuhan dan satwa juga harus menginventaris jenis tumbuhan dan satwa dan Inventarisasi jenis tumbuhan dan satwa adalah upaya mengetahui kondisi dan status populasi secara lebih rinci serta daerah penyebarannya yang dilakukan di dalam dan di luar habitatnya maupun di lembaga konservasi (PP No. 7, 1999).

Formalin merupakan cairan tidak berwarna dengan karakteristik bau menyengat, iritan dan menghasilkan aroma terbakar. Formalin dapat dicampur dengan alkohol dan air namun tidak dapat dicampur dengan kloroform dan eter. Formalin tidak dapat digunakan bersamaan dengan ammonia, gelatin, fenol dan zat oksidator. Untuk menjaga kualitasnya, larutan ini harus disimpan dalam tempat yang hangat (di atas 15°C) pada tekanan udara yang cukup tinggi dan jauhkan dari cahaya. Endapan kecil berwarna putih dapat terbentuk jika tersimpan pada tempat yang dingin. Formalin merupakan larutan cair mengandung 34-38 % CH2O dengan metil alkohol sebagai zat stabilisator untuk memperlambat polimerisasi formalin menjadi paraformaldehid yang padat (Darsono, 2005).

Kelomang pantai/marine hermit crab (Pagurus pollicaris) adalah salah satu jenis spesies yang eksotis. Kelomang dewasa dapat mencapai ukuran sebesar kepalan tangan manusia dan memiliki warna kulit (mulai dari pangkal mata, sungut, kaki-kaki dan karapasnya) merah menyala, jingga atau belang merah dan putih (Anonim, 2006).

Moluska merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang potensial di perairan Indonesia. Beberapa jenis hewan ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat dimanfaatkan baik daging maupun cangkangnya. Lebih dari 30 jenis moluska dari India cangkangnya digunakan untuk cinderamata. Pemanfaatan sumberdaya moluska terus meningkat. Namun sumbernya hanya berasal dari hasil tangkapan alam, bukan hasil budidaya. Eksplorasi berlebihan terhadap moluska menyebabkan populasinya menurun tajam. Salah satu moluska tersebut adalah keong mata lembu/keong batulaga (Turbo argyrostoma) yang memiliki nilai komersial tinggi karena cangkangnya (Anonim, 2008).


III. MATERI DAN METODE


 
A. Materi


Materi yang dikoleksi adalah hewan air yang tertangkap di lokasi praktikum (pisces, molusca, crustacea dan echinodermata). Bahan yang dibutuhkan adalah alkohol 70 % untuk mengawetkan kelompok echinodermata dan crustacea. Formalin 4 % dan 10 % untuk pengawetan pisces dan mollusca. Alat yang digunakan adalah alat tangkap (seser, penjepit, kayu atau pinset), botol koleksi, gunting, cutter/skapel, alat suntik, ember dan kantung plastik.


B. Metode


Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :

  1. Dibuat koleksi spesimen hewan air yang tertangkap di lokasi praktikum, diusahakan masing-masing praktikan mengoleksi hewan yang berbeda.

  2. Spesies yang telah didapat kemudian diawetkan sementara dengan menggunakan larutan formalin dan dimasukkan ke kantung plastik.

  3. Dipersiapkan kertas label sementara yang berisi keterangan nama spesies (daerah), tempat pengambilan, kedalaman air, warna asli, tanggal dan kolektor, kemudian label ditempelkan pada kantung plastik spesies yang telah diawetkan sementara.

  4. Dilakukan determinasi dan identifikasi terhadap hewan koleksi dengan bantuan pustaka di laboratorium.

  5. Spesies diawetkan untuk dikoleksi dengan menggunakan larutan alkohol 70%, kemudian dimasukkan ke dalam botol koleksi.

  6. Dikumpulkan hasil koleksi yang telah dilengkapi dengan label permanen di green house.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

 


A. Hasil


Hasil dari koleksi spesimen yang ditemukan di Kawasan Konservasi Pananjung Pangandaran dengan sistematika sebagai berikut :

1. Nama Indonesia : Kelomang pantai (Pagurus pollicaris)

Nama daerah : Kumang/Pong-pongan
Lokasi penemuan : Pantai pasir putih Pangandaran
Klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Phylum : Arthropoda
Sub Phylum : Crustacea
Class : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub Ordo : Anomura
Familia : Pagurutidae
Genus : Pagurus
Species : Pagurus pollicaris

2. Nama Indonesia : Keong mata lembu (Turbo argyrostoma)

Nama daerah : Mata lembu
Lokasi penemuan : Pantai pasir putih Pangandaran
Klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Phylum : Mollusca
Sub Phylum : Crustacea
Class : Gastropoda
Ordo : Archaeogastropoda
Familia : Turbinidae
Genus : Turbo
Species : Turbo argyrostoma

Kedua jenis spesies tersebut kemudian diawetkan dengan cara sistem basah sesuai dengan cara kerja/metode tersebut di atas.


B. Pembahasan


Koleksi spesimen yang kami temukan di Kawasan Konservasi Pananjung Pangandaran adalah Kelomang pantai (Pagurus pollicaris) dan Keong mata lembu (Turbo argyrostoma). Kelomang pantai merupakan anggota dari Familia Pagurutidae, sedangkan keong mata lembu merupakan anggota dari Familia Thiaridae.

Pengawetan kedua spesies tersebut menggunakan larutan formalin dengan cara dimasukan dalam kondisi hidup ke dalam larutan formalin dengan perbandingan 1 bagian formalin dan 9 bagian air. Cairan itu dapat digunakan untuk mengawetkan spesies selama 3 hari. Setelah itu spesies dipindahkan ke dalam botol koleksi yang diisi dengan alkohol 70 % dan tutup rapat-rapat (Tim Penyusun, 2008).

Banyak orang salah kaprah terhadap kelomang; hewan laut yang kerap dijual sebagai “mainan” anak-anak di depan Sekolah Dasar, Taman Kanak-kanak, pasar tradisional atau di lokasi wisata pantai ini kerap kali dijuluki “keong”. Padahal tidaklah demikian halnya. Menurut kamus bahasa Indonesia, “keong” adalah jenis hewan lunak berkaki perut dan bercangkang tunggal atau gastropoda, demikian dalam bahasa Biologinya. Dalam bahasa Inggris, kelomang dikenal dengan istilah hermit crab. Latar belakang julukan ini adalah keberadaan kelomang dalam cangkangnya yang mirip seorang pertapa yang sedang menyendiri dalam sebuah gua.

Salah kaprah yang kedua adalah: banyak orang yang menyangka bahwa cangkang kelomang senantiasa ikut bertumbuh seiring dengan bertambah besarnya tubuh sang Pemakai (seperti pada kura-kura atau siput). Padahal kenyataannya, cangkang tersebut hanyalah “busana” bagi si Kelomang. Mengapa mereka harus senantiasa berpakaian ? Tak lain karena bagian belakang tubuh kelomang darat (abdomen alias perut yang lunak) sangat mudah terluka. Abdomen tersebut bergelung sesuai perputaran rongga cangkang siput dan mempunyai fleksibilitas seperti pegas, sehingga dapat berkontraksi atau memanjang dan mengerut sesuai keperluan. Bagian bawah perut kelomang juga berfungsi mirip insang, yaitu untuk menyerap zat asam yang berasal dari cadangan air dalam cangkang (Anonim, 2008).

Kelomang pantai/marine hermit crab (Pagurus pollicaris) adalah salah satu jenis spesies yang eksotis. Kelomang dewasa dapat mencapai ukuran sebesar kepalan tangan manusia dan memiliki warna kulit (mulai dari pangkal mata, sungut, kaki-kaki dan karapasnya) merah menyala, jingga atau belang merah dan putih (Anonim, 2006). Warna mata umumnya coklat bening, namun kadangkala ditemukan yang bermata hitam, hijau lumut atau abu-abu. Selain itu, seluruh tubuh kelomang jenis ini juga dipenuhi setae (pori-pori) yang berwarna putih. Abdomen kelomang selalu berwarna putih bersih dan karapas di bagian punggungnya cenderung melebar. Kaki kiri ketiganya (yang biasa disebut shield leg, berguna untuk menutup cangkang bersama sepit kiri) agak gemuk, sementara sepit kirinya bulat dan pipih. Tingkat kematian saat mengganti rangka luar (kegagalan molting) cukup tinggi. Habitat jenis kelomang tersebut biasa terdapat di pantai yang tidak tercemar.

Keong mata lembu (keong batulaga) memiliki nilai komersial tinggi karena cangkangnya. Keong ini termasuk salah satu anggota ordo Archaeogatropoda. Namun keong batulaga dewasa ini sulit didapatkan sehinga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan No. 12 tahun 1987. Oleh karena itu, untuk menjaga kelestariannya perlu dibuat suatu model pendekatan dengan memakai keong dari genus yang sama untuk mengetahui biologi reproduksi, tipe seksualitas, dan habitatnya. Di samping, parameter lingkungan yang penting dalam menstimulasi pematangan gonad serta beberapa aspek karakteristik biologi reproduksi (Anonim, 2008).

Hasil kajian biologi reproduksi keong mata menunjukkan, tipe reproduksi keong mata lembu jantan dan betina adalah dioecious. Sistem reproduksi jantan berbeda dengan betina. Saluran sperma keong jantan langsung menuju penis yang rudimenter. Sedang keong betina saluran telur menyatu dengan usus besar tepat di daerah anus. Keong mata lembu jantan lebih cepat matang gonad dibandingkan dengan keong betina. Tingkah laku kawin terjadi pada pagi hari dan berlangsung selama empat jam.

Sementara kajian biokologi, kondisi abotik perairan habitat keong mata lembu yang paling cocok yakni pada pH 7-8, suhu 23-26°C, salinitas 32-33 ppm dan kandungan oksigen terlarut 3-5 ppm. Di samping itu, keong mata lembu lebih menyukai rataan terumbu yang ditumbuhi tumbuhan laut jenis Sargassum sp. Wadah penyimpanan terbaik untuk transportasi keong mata lembu adalah kotak pendingin yang di dalamnya terdiri atas lapisan es (bagian bawah), koran (bagian tengah) dan koran pembungkus keong. Perlakuan berupa pemanasan, pendinginan, pembuatan lubang pada cangkang tidak berpengaruh terhadap proses pemijahan (Anonim, 2008).

V. KESIMPULAN



Bardasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Pengawetan dilakukan dengan menggunakan formalin serta alkohol 70 % agar spesies yang diawetkan tidak membusuk dan tahan lama sebagai peraga.

  2. Sebelum terjadi kepunahan terhadap spesies maka perlu adanya kegiatan pengawetan untuk keperluan penelitian, pengetahuan, maupun alat peraga dalam dunia pendidikan di masa mendatang.

  3. Koleksi spesimen yang berhasil kami temukan di Kawasan Konservasi Pananjung Pangandaran adalah Kelomang pantai (Pagurus pollicaris) dan Keong mata lembu (Turbo argyrostoma).

Laporan Konservasi acara ke 2

ACARA II
PEMANTAUAN SPESIES Melanoides tuberculatus










Oleh :
Anggah Kurniawan
B0A007018







LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI








KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2009

___________________________________________________________________________________

I. PENDAHULUAN



A. Latar Belakang


Upaya pelestarian seringkali bertujuan khusus untuk melindungi spesies yang terancam punah. Berbagai spesies kini hidup dalam lingkungan yang telah dibatasi oleh berbagai kegiatan manusia. Untuk menjaga kelangsungan hidup spesies tersebut, para ahli biologi konservasi perlu menentukan tingkat stabilitas ataupun fluktuasi dari berbagai populasi yang bertahan dalam berbagai kondisi. Sebagai contoh, apakah populasi dari suatu spesies yang terancam punah akan bertahan atau bahkan meningkat di dalam suatu cagar alam ?. Sebaliknya mungkinkah populasi dari spesies tersebut sedang menurun ?, lalu apakah diperlukan upaya khusus untuk mencegah terjadinya kepunahan ?
Untuk melindungi dan mengelola suatu spesies langka atau terancam punah diperlukan pemahaman tentang hubungan biologis antara spesies tersebut dengan lingkungannya dan status (kondisi keberadaan) populasinya. Informasi tersebut biasanya dikenal dengan istilah natural history (sejarah alam atau sejarah kehidupan) atau ekologi dari spesies terkait. Berbekal informasi sejarah kehidupan dari suatu spesies langka, pengelola akan dapat mengerahkan usaha yang lebih efektif dalam mempertahankan spesies tersebut, serta mengenal faktor-faktor pembatas yang dapat mendorong spesies tersebut menuju kepunahan (Tim Penyusun, 2008).


B. Tujuan


Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui status (kondisi keberadaan) spesies dalam suatu kawasan.


II. TINJAUAN PUSTAKA


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2. Luas laut tersebut masih bertambah sesuai dengan hasil ratifikasi UNCLOS 1982 yang memberikan hak dan kewenangan kepada Indonesia untuk memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta km2. Wilayah lautan yang luas tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati (biodiversity) terbesar di dunia dengan komponen ekosistem pesisir, meliputi: hutan mangrove, terumbu karang dan padang lamun.
Melanoides merupakan kelompok gastropoda yang umum ditemukan di perairan tawar (Isnaningsih, 2006). Kemampuan adaptasinya yang tinggi, membuatnya terdistribusi secara luas di berbagai kondisi lingkungan, termasuk di daerah kapur. Genus ini banyak dijumpai di sungai-sungai di kawasan karst Pegunungan Sewu. Di perairan tersebut, Melanoides hidup bersama dengan jenis gastropoda air tawar yang lain yaitu dari genus Adamietta testudinaria, Anentome helena, Pila, Lymnea serta kelompok Bivalvia.
Hubungan dengan jenis gastropoda lain atau adaptasinya dengan kondisi lingkungan yang mengandung karbonat tinggi akan mempengaruhi jumlah jenis Melanoides. Selain itu, hal yang menarik dari Melanoides dan genus lain dalam famili Thiaridae adalah model reproduksinya yang parthenogenetic. Model reproduksi tersebut sangat memungkinkan terjadinya pola-pola variasi yang sejauh ini membawa masalah tersendiri dalam status biositematikanya (Stoddart, 1985). Faktor-faktor itulah yang antara lain menyebabkan munculnya berbagai variasi dalam satu spesies. Variasi-variasi tersebut akan menimbulkan keragaman terutama dalam morfologi Melanoides.

III. MATERI DAN METODE



A. Materi


Materi yang diamati dalam praktikum ini adalah satwa dan tumbuhan air yang merupakan komoditas perikanan yang terdapat di lokasi praktikum. Alat yang digunakan adalah alat tulis dan daftar pertanyaan untuk mempermudah penelusuran informasi yang dibutuhkan.


B. Metode


Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Dipersiapkan angket pertanyaan untuk menelusuri sejarah spesies satwa dan tumbuhan air.
2. Dilakukan sensus di lapangan dan dipantau populasi spesies yang ada dengan memperhatikan lingkungan, distribusi, interaksi biotik, morfologi, fisiologi, demografi, perilaku dan genetika.
3. Digali informasi dari narasumber atau instansi terkait untuk mendapatkan data sekunder guna mendukung pembahasan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil


Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap pemantauan spesies adalah sebagai berikut :
1. Data pengamatan di lapangan
a. Nama spesies : Melanoides tuberculatus
b. Nama daerah : Keong/kraca
c. Nama Indonesia : Keong
d. Lingkungan
1. Tipe habitat : Pantai, darat, sungai dan karang
2. Luas area :
3. Variasi lingkungan : Di pesisir pantai dan sungai
4. Bencana alam : Tsunami tahun 2006
e. Distribusi/penyebaran
1. Posisi spesies dalam habitat : -
2. Pola migrasi : -
3. Kemampuan menemukan habitat baru : -
4. kemampuan memanfaatkan habitat baru : -
f. Interaksi biotik
1. Jenis pakan : Plankton
2. Sumber pakan : Batu karang
3. Kompetitor : Kelomang, kepiting dan hewan kecil lainnya
4. Pemangsa : Kepiting
5. Hama : -
6. Parasit : -

g. Morfologi
1. Bentuk Tubuh : Keong seperti bor dan memiliki cangkang
2. Ukuran tubuh :
3. Warna tubuh : Hitam kecoklatan
4. Permukaan tubuh : Agak licin dan keras karena bercangkang
h. Fisiologi
1. Sumber air : Air laut, payau dan tawar
2. Sunber mineral : -
3. Cara reproduksi : -
4. Rasio kelamin : -
5. Fekunditas : -
6. Ketahanan terhadap iklim : -
i. Demografi
1. Ukuran populasi kini :
2. Ukuran populasi lampau : tahun :
j. Perilaku
1. Keberhasilan bertahan hidup : -
2. Perbandingan jantan dan betina saat mijah : -
3. Cara kompetisi : -
4. Cara kompetisi : -
k. Genetika :peran faktor genetik dalam
1. Variasi morfologi : -
2. Variasi fisiologi : -
2. Data Sekunder
a. Sumber : Buku, jurnal dan internet
b. Tahun : 2005
c. Informasi yang diperoleh

Klasifikasi Melanoides tuberculatus :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Neotaniglossa
Family : Thiaridae
Genus : Melanoides
Species : Melanoides tuberculatus


B. Pembahasan


Melanoides merupakan kelompok gastropoda yang umum ditemukan di perairan tawar (Isnaningsih, 2006). Kemampuan adaptasinya yang tinggi, membuatnya terdistribusi secara luas di berbagai kondisi lingkungan, termasuk di daerah kapur. Genus ini banyak dijumpai di sungai-sungai di kawasan karst Pegunungan Sewu. Di perairan tersebut, Melanoides hidup bersama dengan jenis gastropoda air tawar yang lain yaitu dari genus Adamietta testudinaria, Anentome helena, Pila, Lymnea serta kelompok Bivalvia.

Sebagian besar Melanoides tuberculatus yang telah dikoleksi oleh Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) tidak memiliki pita hitam di sekitar umbilikusnya (Isnaningsih, 2006). Spesimen yang ditemukan dari Kawasan Konservasi Pananjung Pangandaran juga demikian. Pointier (1989) mendeskripsikan Melanoides tuberculatus yaitu bahwa cangkangnya berwarna coklat pucat dengan corak flames dan spots berwarna coklat kemerahan. Seluk tubuh dihiasi dengan garis tumbuh spiral dengan bentuk seluk yang membulat, Permukaan cangkang dihiasi dengan tubercles, serta terdapat pita coklat di daerah kolumelar.
Informasi mengenai genus Melanoides di Jawa masih sangat sedikit. Marwoto (1994) berhasil mengidentifikasi 22 spesies Thiaridae (termasuk di dalamnya Melanoides) yang hidup di danau-danau di Sulawesi. Sampai saat ini, penelitian mengenai sistematika genera Melania masih terus dilakukan terutama didasarkan pada karakter morfologi cangkang, radula, genitalia dan embryonic shell-nya. Informasi mengenai keragaman dalam genus Melanoides itu sendiri di Jawa, secara komprehensif terakhir dilaporkan oleh Jutting (1956).

V. KESIMPULAN



Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Melanoides tuberculatus merupakan kelompok gastropoda yang umum ditemukan di perairan tawar dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga membuatnya terdistribusi secara luas di berbagai kondisi lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Isnaningsih, N.R. 2006. Melanoides (GASTROPODA : Thiaridae) di Kawasan Karst Pegunungan Sewu. Laboratorium Malakologi, Museum Zoologi Bogor, Puslit Biologi – LIPI.

Jutting, V.B. 1956. Systematic Studies on the Non-Marine Mollusca of the Indo-Australian Archipelago : V. Critical Revision of the Javanese Freshwater Gastropods. Treubia Vol.23, Part.2. Archipel, Bogor.

Marwoto, R.M. 1994. A Preliminary Study of the Biodiversity of Freshwater Snail Family Thiaridae from Indonesia (Mollusca : Prosobranchia). Proceedings of International Symposium on Biodiversity and Systematics in Tropical Ecosystem.

Pointier, J.P. 1989. Conchological Studies of Thiara (Melanoides tuberculata) (Gastropoda : Thiaridae). Walkerana Vol.3, No.10. Ann Arborr, Michigan.

Stoddart, J.A. 1985. Analysis of Species Liniages of Some AustralianThiarids (Thiaridae, Prosobranchia, Gastropoda) Using the Evolutionary Species Concept. Journal Malac. Soc. Aust. 7 (1-2).

Tim Penyusun. 2008. Buku Praktikum Konservasi Sumberdaya Perairan. Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Sabtu, 24 Juli 2010

Laporan Konservasi acara ke 1

ACARA I
PENILAIAN KAWASAN CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN






Oleh :
Anggah Kurniawan
B0A007018



LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI







KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2009


I. PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Melestarikan komunitas hayati secara utuh merupakan cara yang paling efektif untuk melestarikan seluruh keanekaragaman hayati. Salah satu langkah terpenting dalam melestarikan komunitas hayati adalah menetapkan kawasan perlindungan secara legal. Kawasan perlindungan dapat ditentukan dengan berbagai cara, namun dua mekanisme yang paling umum adalah keputusan pemerintah (nasional, regional, maupun setempat) serta pembelian lahan yang dilakukan oleh individu (pribadi) atau organisasi.
Di Indonesia, berdasarkan Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, kawasan perlindungan dan pelestarian terbagi menjadi beberapa tipe kawasan berdasarkan fungsi dan peruntukanya

  • Kawasan suaka alam, meliputi cagar alam dan suaka margasatwa.
  • Kawasan pelestarian alam, meliputi taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.

Untuk kawasan laut, sampai saat ini (tahun 2000) telah ditetapkan 37 kawasan konservasi laut yang teletak di 33 lokasi di Indonesia, yaitu meliputi : Cagar Alam Laut (16), Suaka Margasatwa Laut (6), Taman Nasional Laut (9) dan Taman Wisata Laut (6).


B. Tujuan


Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk menilai dan menetapkan kawasan konservasi berdasarkan kriteria yang dimilikinya.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Cagar Alam Pananjung Pangandaran merupakan bagian dari laut jawa selatan yang mempunyai pemandangan yang indah dengan area yang sangat luas, memiliki berbagai macam flora dan fauna langka dan didalamnya terdapat gua alam dan gua buatan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dari kultur sejarahnya dinamakan Pananjung karena kawasan taman wisata alam ini terletak pada sebuah tanjung yang menghubungkan daratan ke laut lepas. Kawasan Obyek wisata alam ini pada mulanya merupakan salah satu pusat kerajaan Galuh Pangaoban yang berpusat di Putra Pinggan sekitar abad 14 M dengan rajanya yang bernama Prabu Angga Larang, namun kerajaan ini tidak bertahan lama karena di serang oleh bajak laut karena pihak kerajaan tidak mau menjual hasil buminya kepada bajak laut (DISBUDPAR JABAR, 2006).

Cagar Alam Pananjung mempunyai luas kurang lebih 530 hektar yang diantaranya termasuk hutan seluas 37,70 hektar dan terletak pada ketinggian 0 sampai 20 meter diatas permukaan air laut yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Cagar Alam Pananjung terletak bersebelahan dengan pantai Pangandaran, secara administratif daerah ini termasuk dalam wilayah kecamatan Pangandaran sekitar 60 km dari kota Banjar ke arah selatan (BAPEDA JABAR, 2006).

Cagar Alam Pananjung adalah tanjung kecil dengan hutan pantai pada daerah berbatu kapur, dengan populasi banteng dalam jumlah sedikit, dua jenis primata dan beberapa jenis burung. Pada daerah ini juga terdapat gua-gua tempat beribadah, makam bersejarah dan kapal perang jaman Jepang. Selain itu terdapat Rafflesia patma, pantai untuk berendam yang menarik, yang dikelilingi oleh taman coral. Daerah ini terbagi menjadi daerah hutan sekunder yang telah terganggu, hutan primer, tempat merumput dan beberapa perkebunan jati (evergreen) (BPLHD, 2007).

Kawasan pananjung pangandaran ditunjuk sebagai Suaka Marga Satwa pada tanggal 7 desember 1934 berdasarkan surat keputusan No. 9 yang dikeluarkan oleh Director Soomishe Zoken. Selanjutnya Departemen Pertanian pada tanggal 26 April 1961 dengan surat keputusan menteri pertanian No.34/KUP/1961 merubah pananjung pangandaran menjadi Cagar Alam. Semula daerah pananjung pangandaran seluas 457 Ha sebagai Wild reserrvon ink yang kemudian diperluas menjadi 524, 6 Ha dengan surat menteri pertanian tersebut (BKSDA, 2003).


III. MATERI DAN METODE


A. Materi


Materi yang diamati adalah kawasan yang dikunjungi dan alat yang perlu dipersiapkan adalah alat tulis dan daftar pertanyaan untuk menggali informasi.


B. Metode


Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :

  1. Dibuat daftar pertanyaan sesuai dengan informasi yang akan dicari di lokasi/ kawasan, dengan berdasarkan parameter serta kriteria yang harus dimiliki oleh kawasan tersebut.
  2. Dicari data sekunder untuk mendukung bahasan tersebut.
  3. Ditentukan status kawasan yang diamati berdasarkan perhitungan dari data yang diperoleh.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil


Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan praktikum di kawasan konservasi Pananjung Pangandaran adalah sebagai berikut :

A. Pengamatan di lapangan
1. Nama Kawasan : Kawasan Konservasi Sumberdaya Alam Pananjung, Pangandaran
2. Alamat : Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
3. Dibangun pada tahun : 1934
4. Luas area awal : 530 Ha
5. Luas area sekarang : 1.000 Ha
6. Keterwakilan (BKSDA, 2003)
a. Jumlah tipe ekosistem : 6
b. Jumlah ekosistem ideal : 11
c. Skor : x 100 % = 54,54 % (2 = cukup terwakili)
7. Keaslian
a. Luas ekosistem terpengaruh : 37,70 Ha
b. Luas ekosistem yang dinilai : 492,30 Ha
c. Skor : 92,34 % (3 = asli)
8. Keunikan
a. Skor : 2 (cukup)
9. Kelangkaan
a. Jumlah flora dan fauna di kawasan : Flora : 16 Fauna : 15
b. Jumlah flora dan fauna di wilayah pulau : Jawa :
· Flora : 199 jenis/100 Km2
· Fauna : 117 jenis
c. Skor : 1 (tidak langka)

10. Laju kepunahan
a. Jenis atau luasan ekosistem tahun 1 :
b. Jenis atau luasan ekosistem tahun 2 :
c. Skor :
11. Keutuhan/kelengkapan ekosistem
a. Skor : 3 (lengkap)
12. Keutuhan kawasan
a. Sumberdaya yang dimanfaatkan : 2
b. Sumberdaya awal : 7
c. Skor : 2
13. Luas area
a. Luas penyebaran flora dan fauna : 530 Ha
b. Luas kawasan yang diusulkan : 1.000 Ha
c. Skor : 53 % (2 = kurang utuh)
14. Keindahan alam
a. Responden berkata indah : 9
b. Jumlah seluruh responden : 10
c. Skor : 90 % (3 = indah)
15. Kenyamanan alam
a. Responden berkata nyaman : 12
b. Jumlah responden : 15
c. Skor : 80 % (3 = nyaman)
16. Aksebilitas
a. Frekuensi kendaraan kelokasi/hari :
b. Frekuensi optimum :
c. Skor :
17. Nilai sejarah
a. Skor : 3 (bernilai sejarah)
18. Aspirasi masyarakat
a. Responden setuju : 20
b. Jumlah responden : 25
c. Skor : 80 % (mendukung)
19. Kehendak politik
a. Skor : 3 (setuju)
20. Data sekunder
A. Sumber : Diktat/Buku
B. Tahun : 2002 - 2008
C. Informasi yang diperoleh :
a. Responden
b. Pemandu
c. Buku Panduan wisata
d. Internet
e. Diktat praktikum


B. Pembahasan


Lokasi Pangandaran semula hanya tempat perladangan penduduk. Namun, ketika Y Eycken menjabat sebagai residen Priangan tahun 1922, wilayah ini diusulkan menjadi taman buru. Kemudian pada tahun 1934, ini berkembang menjadi suaka margasatwa karena satwa yang semakin berkembang dan unik. Tahun 1961, statusnya berubah menjadi cagar alam sejak ditemukan bunga Raflesia patma. Akhirnya, semakin lama tempat ini berkembang menjadi tempat pariwisata.


Pangandaran sendiri terletak pada peninsular yang masuk ke Samudra Indonesia dengan cagar alam berbentuk air mata (teardrop). Bagian ujung selatan semenanjung adalah hutan lindung yang terdiri dari lahan perbukitan dan lahan daratan. Topografi 142,87 hektar lahan yang lain adalah dataran yang secara geologi dapat disebut beach ridges dan berbentuk genting tanah (isthmus) yang menghubungkan semenanjung bagian ujung dengan daratan Pulau Jawa.


Pangandaran memiliki dua pantai panjang, yaitu pantai timur dan pantai barat. Terdapat juga beberapa pantai kecil yang terletak dalam kawasan cagar alam. Daerah pantai di Pulau Jawa bagian selatan termasuk dalam humid tropical coasts (Af), dengan suhu rata-rata 37°C dan tingkat curah hujan yang cukup tinggi per tahunnya. Ciri topografis kawasan ini, khususnya semenanjung yang berbukit (cagar alam), bersama arus angin dan gelombang dari samudra Indonesia sangat mempengaruhi bentuk pantai-pantai dan ombak laut. Kondisi ini menahan angin kuat dari arah timur. Hal ini pula yang menyebabkan laut di sepanjang pinggir pantai barat (500 m) dari ujung selatan adalah daerah yang paling aman untuk berenang, berperahu dan aktivitas laut yang lain


Kawasan obyek wisata alam Pananjung, di dalamnya terdapat beberapa gua yang memiliki keindahan tersendiri, seperti gua Jepang yang memiliki panjang sekitar 4 m ini merupakan gua buntu yang memiliki lorong untuk tembus ke atas gua dan berfungsi sebagai tempat untuk mengelabui tentara sekutu disaat penyergapan terhadap tentara jepang di daerah ini. Selain itu, ada juga gua yang berbentuk seperti terowongan yang berfungsi untuk membuang bangkai rusa yang dimakan oleh anjing dan merupakan gua tempat tinggal biawak. Selain itu, di kawasan cagar alam ini juga terdapat situs yang bernama Batu Kalde atau Sapi Gumarang sebagai simbol dari sapi tunggangan para dewa yang merupakan tempat beribadah umat Hindu di masa kerajaan Pananjung dan terdapat beberapa reruntuhan candi dan makam pembesar kerajaan Pananjung


Selain cagar alam darat terdapat pula cagar alam lainnya yang didominasi oleh terumbu karang yang indah. Khusus mengenai terumbu karang Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo Pasifik. Indonesia memiliki area terumbu karang seluas 60.000 km2 lebih. Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk ke dalam 75 marga (Direktorat Jenderal Perikanan dan Kelautan, 2002). Sebagai ekosistem terumbu karang sangat kompleks, produktif dan keanekaragaman jenis biota yang amat tinggi. Variasi bentuk pertumbuhannya di pangandaran sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh jenis biota lain.


Potensi keanekaragaman hayati di pangandran didukung pula oleh fauna atau beberapa satwa yang dijumpai di kawasan konservasi yaitu dari kelompok mamalia antara lain : rusa, mecek, kera, jelarang, dan lutung. Adapun dari kelompok aves antara lain kangkareng, ayam hutan dan tulang tumpuk. Sedangkan kelompok reftilia yaitu biawak dan jenis-jenis ular. Sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya perlu dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat.


Berdasarkan data penetapan status kawasan konservasi di Taman Wisata Alam Pangandaran melalui metode survey, observasi dan wawancara serta perhitungan data maka parameter-parameter yang mendukung seperti keaslian di kawasan ini yang bernilai tinggi memiliki keunikan yang cukup dan luas area yang terliput semua. Keindahan taman wisata alam pangandaran merupakan unsur paling penting dalam pariwisata dalam daerah pananjung, pangandaran. Di kawasan ini keindahan alamnya memiliki keindahan yang cukup indah dan di samping itu kenyamanan daerah cagar alam merupakan kenyamanan yang cukup nyaman bagi pengunjung yang datang pada kawasan cagar alam ini. Kawasan cagar alam ini mempunyai nilai sejarah yang berskala nasional dan internasional, hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan jaman jepang dan peninnggalan jaman hindu yang berupa gua-gua antara lain : gua jepang dan gua keramat.


V. KESIMPULAN



Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut :
1. Kawasan Cagar Alam Pangandaran merupakan kawasan konservasi sumberdaya alam yang tergolong baik.
2. Kondisi cagar alam pangandaran secara umum sangat baik dan memenuhi berbagai kriteria diantaranya keaslian, keunikan, keindahan, kenyamanan, nilai sejarah dan lain-lain

DAFTAR PUSTAKA

BAPEDA JABAR. 2006. Saatnya Merevitalisasi Pangandaran. Bandung, Jawa Barat.

BKSDA. 2003. Buku Panduan Obyek Wisata Pangandaran. Ciamis, Jawa Barat.

BPLHD.2007. Keanekaragaman Hayati. Ciamis, Jawa Barat.

Direktorat Jenderal Perikanan dan Kelautan. 2002. Jurnal Pengembangan Terumbu Karang dan Pemanfaatannya. Jakarta.

DISBUDPAR. 2006. Cagar Alam Pananjung. Ciamis, Jawa Barat.

Tim Penyusun. 2008. Buku Praktikum Konservasi Sumberdaya Perairan. Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

masih ingat film yang sempat populer di Indonesia era 80-90an

 Sejenak Mengingatkan Masa Lalu Nih...

Kamen Riders dkk.

What is Kamen Riders ???

Kamen Rider adalah cerita mengenai super hero produksi TOEI (perusahaan film yang bergerak dibidang super hero) yang berasal dari Jepang. Kamen berarti topeng, dan rider berarti pengendara. Jadi secara umum kamen rider adalah pengendara bertopeng. Secara khususnya, kamen rider adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk merubah dirinya menjadi super hero yang bertopeng dan berarmor yang juga memiliki kekuatan luar biasa.

Kendaraan umum kamen rider adalah motor, tapi ada juga beberapa yang selain motor.Kamen Rider memiliki beragam bentuk dan jenis. Ada manusia, Cyborg (manusia setengah robot), 100% robot, manusia setengah monster, bahkan ada yang 100% monster. Kamen rider ada yang protagonis & antagonis. Seri-seri kamen rider ada banyak, ada yang berhubungan dan ada yang tidak. Seri kamen rider dibuat pertama kali pada tahun 1971, hingga saat ini seri kamen rider terus bermunculan.Sedikit mengulas tentang sejarah Kamen Rider, Kamen Rider Series yang pada awalnya di bawah judul "Masked Hero Proyek". Diproduksi oleh Toru Hirayama (Hirayama Tōru). Pada 1969, Shotaro Ishinomori, adalah orang yang terkenal di tokusatsu saat itu, mendekati hirayama dengan komik ciptaannya Skull Man manga diadaptasi untuk Masked Hero Project. Awalnya proyek ini ditolak karena kritik yang terlalu ganas untuk timeslot yang diberikan. setelah beberapa kali penyesuaian karakter dan desain akhirnya dipilih karakter yang tepat untuk berikutnya menjadi kamen rider 1 (ichigo).

Nah sejak masa itu hingga kini bisa kita bagi dalam dua kelompok besar yaitu :kamen rider seri:Shōwa era 1971: Go Go kamen Rider 1972: kamen Rider Vs. Jijik 1972: kamen Rider Vs. Hell Ambassador 1973: kamen Rider V3 1973: kamen Rider V3 vs yang Destron Monsters 1974: kamen Rider X 1974: kamen Rider X: The Lima Riders Vs. King Dark 1975: kamen Rider Amazon 1975: kamen Rider Stronger 1980: kamen Rider: Eight Riders Galaxy vs Raja 1981: kamen Rider Super-1 1988: kamen Rider BLACK: Hurry ke Onigashima 1988: kamen Rider BLACK: Fear! Jahat Rakasa Mansion 1989: kamen Rider: Tetap di Dunia - 3-D taman khususHeisei era 1993: kamen Rider Zo (1) 1994: kamen Rider J (1) 1994: kamen Rider World - 3-D taman khusus 2001: kamen Rider Agito: Project G4 2002: kamen Rider Ryuki: Episode Final 2003: kamen Rider 555: Paradise Lost 2004: kamen Rider Blade: Missing Ace 2005: kamen Rider Hibiki & The Seven Fighting Demons 2005: kamen Rider The First 2006: kamen Rider Kabuto: God Speed Love 2007: kamen Rider Den-O: I'm Born! 2007: kamen Rider The Next 2008: kamen Rider Den-O & Kiva: Climax Deka 2008: kamen Rider Kiva: King of the Castle in the Demon World 2008: Saraba kamen Rider Den-O: Final Countdown 2009: Cho kamen Rider Den-O & Dekade NEO generasi: The Onigashima kapal 2009: kamen Rider Dekade: Semua Riders vs daisockernah

Nah setelah saya baca2 ternyata kamen rider itu pernah vakum,, pernah ilang githu dari tahun 90-an sampai akhir 1999.

okay sekian belajar sejarahnya,,hehe,,lanjutkan...

Kamen Rider Ichigo & Nigo (1971-1973):


Kamen Rider Nigo (sebelah kiri) & Kamen Rider Ichigo (sebelah kanan)


Kamen Rider Ichigo


Kamen Rider Ichigo adalah kamen rider pertama. Berceritakan tentang seorang ilmuan bernama Takeshi Honggo yang diculik oleh organisasi kejahatan bernama Shocker untuk dijadikan Cyborg, yang akan digunakan mereka sebagai senjata dalam misi mereka menguasai Jepang. Tetapi sebelum ia dicuci otaknya, ia diselamatkan oleh gurunya. Selanjutnya dengan kekuatan Takeshi yang baru, ia dapat berubah (Henshin) menjadi Kamen Rider Ichigo dan ia berjuang untuk melawan Shocker & Gel-Shocker. Kendaraan kamen rider ichigo adalah motor yang disebut Cyclone. Pada tahun 2005, TOEI me-remake ulang film Kamen Rider Ichigo dalam bentuk movie dengan judul Kamen Rider The First. Disini kamen rider ichigo mendapat pembaharuan dalam kostum dan motornya, ceritanya pun dibumbui unsur drama.

Kamen Rider Nigo

Kamen Rider Nigo adalah kamen rider ke-2 dalam sejarah Kamen Rider. Kamen Rider Nigo adalah pemuda yang bernama Ichimonji Hayato, ia adalah seorang fotografer yang ditangkap oleh Shocker yang kemudian dirubah menjadi cyborg. Tujuannya adalah untuk mengalahkan Kamen Rider Ichigo, tetapi sebelum dicuci otaknya ia diselamatkan oleh Kamen Rider Ichigo. Selanjutnya ia dan Ichigo berjuang bersama menghadapi Organisasi teroris Shocker, Geldam, dan Gel-Shocker. Kendaraan Nigo sama seperti Ichigo yaitu Cyclone. Bentuk Nigo juga sama seperti Ichigo, hanya saja yang membedakannya adalah sarung tangan & sepatunya, kalau Ichigo bewarna abu-abu sedangkan Nigo bewarna merah. Kamen Rider Nigo muncul diseri yang sama dengan Ichigo, iapun juga muncul dimovie Kamen Rider The First.

















Cyclone >> Motor Kamen Rider Ichigo & Nigo

Kamen Rider V3 &amp: Riderman (1973-1974)























Kamen Rider V3
























Kamen Rider V3 adalah kamen rider ke-3, awalnya ia adalah Kazami Shiro yang menjadi saksi pembunuhan yang dilakukan oleh grup teroris baru bernama Destron. Sejak saat itu ia diincar Destron untuk dibunuh karena telah menjadi saksi aktivitas jahat Destron. Suatu ketika Destron mengutus mutan untuk mencari Kazami untuk dibunuh, setibanya mutan tersebut dirumahnya ia langsung membantai habis dengan sadis Kazami & keluarganya. Beruntung Kazami masih terselamatkan berkat pertolongan Kamen Rider Ichigo & Nigo, tetapi keluarganya tidak. Sejak saat itulah Kazami memohon kepada Kamen Rider Ichigo & Nigo agar dirinya diubah menjadi Cyborg seperti mereka untuk menghancurkan Destron. Kendaraan V3 adalah motor yang disebut Hurricane. TOEI juga me-remake Kamen Rider V3 pada tahun 2007 dalam bentuk movie yang berjudul Kamen Rider The Next, disini juga hadir Kamen Rider Ichigo & Nigo dari Kamen Rider The First.













Hurricane >> Motor Kamen Rider V3


Kamen Rider Riderman


Riderman adalah kamen rider ke-4, awalnya ia adalah Yuki joji yang berprofesi sebagai ilmuan yang bekerja untuk organisasi jahat Destron, tetapi ia dikhianati dan terancam di bunuh oleh Destron. Pada saat ia akan dicelupkan diatas cairan asam panas & beracun ia diselamatkan oleh rekan-rekan sesama ilmuannya. Walau selamat, ia harus kehilangan sebelah tangannya. Lalu iapun menjalani operasi cybernetic untuk menggantikan sebelah tangannya menjadi tangan mekanik, tangan tersebut dapat diubah-ubah menjadi senjata. Iapun bergabung dengan Kamen Rider V3 untuk menghadapi Destron. Motor Riderman adalah Rider Machine. Ia muncul di seri Kamen Rider V3.














Rider Machine >> Motor Kamen Rider Riderman



Kamen Rider X (1974); Kamen Rider X














Kamen Rider X adalah kamen rider ke-5. Ia adalah Jin Keisuke, seorang ilmuan. Suatu ketika ia dan ayahnya terluka parah karena diserang oleh organisasi teroris The Government Of Darkness. Demi menyelamatkan anaknya yang sekarat, ayah Jin yang juga seorang ilmuan merubah Jin menjadi Cyborg. Akhirnya ayah Jin harus mati akibat luka yang dideritanya. Sejak saat itu, Kamen Rider X bertarung melawan Government Of Darkness. Motor Kamen Rider X adalah Cruiser, motor ini memiliki kelebihan untuk menyelam di bawah air.
Cruiser >> Motor Kamen Rider X



Kamen Rider Amazon (1974-1975):

Kamen Rider Amazon


















Kamen Rider Amazon adalah kamen rider ke-6. Ia adalah Yamamoto Daisuke. Pada saat ia balita, ia adalah satu-satunya orang Jepang yang selamat dari kecelakaan pesawat yang jatuh di Amazon, dan iapun besar disana. Saat berusia remaja, ia berhasil menyelinap ke kapal laut yang sedang singgah di Amazon yang ternyata kapal tersebut yang membawanya kembali ke Jepang. Di Amazon Daisuke menemukan armband yang bernama Gigi yang kemudian ia pasangkan dilengan kirinya, armband tersebutlah yang dapat merubah dirinya menjadi Kamen Rider Amazon dengan meneriakan “Amazon”. Ia pertama kali berubah pada saat ia hendak menyelamatkan seseorang yang diserang mutant yang ternyata mutant tersbut dikirim oleh kelompok penjahat Geddon. Sejak saat itu, ia berjuang melawan Geddon yang ternyata mengincar armbandnya Daisuke. Setelah Geddon hancur, ia berjuang kembali melawan Geranda Empire. Motor Kamen Rider Amazon adalah Jungler. Kamen Rider Amazon adalah kamen rider pertama yang tidak menggunakan topeng & armor, ketika ia berubah, ia benar-benar menjadi sesosok makhluk baru.















Jungler >> Motor Kamen Rider Amazon



Kamen Rider Stronger (1975):


Kamen Rider Stronger


















Kamen Rider Stronger adalah kamen rider ke-7. Ia adalah Jou Shigeru yang hampir mengambil jalan yang salah karena ia mau bergabung dengan organisasi teroris Black Satan. Ia memutuskan menjadi sukarelawan agar dirinya dirubah menjadi cyborg oleh Black Satan demi membalaskan dendam temannya. Setelah ia dioperasi, ia sadar bahwa tindakannya salah dan iapun malah berbalik melawan Black Satan, setelah Black Satan hancur iapun berjuang kembali melawan Delza army yang ternyata pimpinan Delza Army adalah pendiri Gel-Shocker, Destron, Government Of Darkness, Geddon, & Black Satan. Motor Kamen Rider Stronger adalah Kabutoroh.


















Kabutoroh >> Motor Kamen Rider Stronger



Kamen Rider Skyrider (1979-1980):

Kamen Rider Skyrider












Skyrider adalah kamen rider ke-8. Ia adalah Tsukuba Hiroshi, seorang penerbang layang yang diubah tubuhnya menjadi cyborg oleh seorang ilmuan demi menyelamatkan nyawanya dari kematian karena kecelakaan yang disebabkan oleh organisasi teroris Neo-Shocker. Setelah ia menjadi Kamen Rider, ia berjuang melawan Neo-Shocker yang ingin menghancurkan dunia. Skyrider memiliki keahlian untuk terbang. Motornya adalah Sky Turbo.


















Sky Turbo >> Motor Kamen Rider Skyrider



Kamen Rider Super 1 (1980):

Kamen Rider Super 1



















Kamen Rider Super 1 adalah kamen rider ke-9. Ia adalah Oki Kazuya yang merelakan dirinya untuk dirubah menjadi cyborg demi menjadi astronot yang hebat. Karena serangan dari kelompok penjahat Dogma Kingdom, misi di luar angkasa tersebut gagal dan dia kembali ke Jepang. Iapun berjuang melawan Dogma Kingdom yang ingin menghancurkan dunia. Kamen Rider Super 1 memiliki 5 sarung tangan super, tiap sarung tangan memiliki kemampuan khusus berbeda. Motor Kamen Rider Super 1 ada 2 yaitu V-machine & Blue Version.
















V-machine












Blue Version


Kamen Rider ZX (1984):

Kamen Rider ZX


















Kamen Rider ZX adalah kamen rider ke-10. Ia adalah Ryo Murasama yang mengalami kecelakaan dengan UFO, kemudian ia dirubah menjadi cyborg dan dicuci otaknya oleh organisasi jahat “Badan”. Awalnya ia bekerja untuk Badan sebagai pasukannya untuk menguasai dunia. Namun lama kelamaan ingatannya pulih, ia mengingat kembali akan peristiwa pembunuhan adiknya yang dilakukan oleh Badan sebelum ia dirubah menjadi cyborg. Setelah itu, ia pun berbalik melawan Badan. Motornya adalah Hell Diver.


Hell Diver >> Motor Kamen Rider ZX



Kamen Rider Black (1987-1988): --> Satria Baja Hitam

Kamen Rider Black



Kamen Rider Black awalnya adalah seorang pemuda bernama Kotaro Minami yang diculik oleh makhluk luar angkasa “Golgom” untuk diubah menjadi cyborg, di dalam dirinya ditanamkan King Stone yang dapat memberikannya kekuatan sebagai Century King yang nantinya akan digunakan Golgom untuk mengusai Bumi. Untungnya Kotaro berhasil melarikan diri sebelum proses penyatuan King Stone dalam tubuhnya sempurna. Setelah menyadari niat jahat golgom & sadar bahwa dirinya bukan manusia lagi, ia menggunakan kekuatannya untuk melawan Golgom. Motor Kamen Rider Black ada 2 yaitu Road Sector & Battle Hopper.

Battle Hopper














Road Sector














Shadow Moon

Shadow Moon awalnya adalah Nobuhiko Akizuki saudara angkat Kotaro Minami (Kamen Rider Black), ia juga diculik makhluk luar angkasa “Golgom” untuk dirubah menjadi android & ditanamkan Kingstone. Sayangnya ia gagal melarikan diri dan Kingstone menyatu utuh pada tubuhnya. Ia pun telah berubah 100% menjadi Robot & bekerja sama dengan Golgom melawan Kamen Rider Black. Shadow Moon termasuk salah satu Kamen Rider antagonis, ia memiliki senjata berupa 2 bilah pedang bewarna merah kristal. ia tidak memiliki kendaraan & ia juga tidak perlu Henshin karena ia android murni. Ia juga muncul di seri Kamen Rider Black RX & movie Kamen Rider World. Setelah mati di seri Kamen Rider Black, ia dihidupkan kembali oleh Crisis Empire.


Kamen Rider Black RX (1988-1993):

Kamen Rider Black RX

















Kamen Rider Black RX adalah versi upgrade dari Kamen Rider Black. ketika Kamen Rider Black berhasil mengalahkan Golgom, duniapun kembali damai. 5 tahun kemudian, ketika Kotaro sedang mengendarai helikopter, terjadi kecelakaan yang disebabkan makhluk luar angkasa Crisis Empire. Tujuan dari Crisis Empire adalah melenyapkan Kamen Rider Black yang menjadi penghalang mereka untuk menguasai Bumi. Kotaro pun terlempar keluar angkasa dan ia dihujani tembakan plasma dari pesawat luar angkasa Crisis Empire. Karena terus menerus ditembaki, Kingstone yang ada pada pinggang Kotaro pun pecah. Dan karena efek kosmik & radiasi matahari, Kingstone berevolusi & menciptakan efek supernova sekaligus menciptakan ledakan yang dahsyat yang menyebabkan Kotaro terlempar kembali ke Bumi. Kotaro pun telah berubah menjadi sosok baru yang lebih kuat lagi yaitu Kamen Rider Black RX. Sekali lagi Kotaro berjuang melawan Crisis Empire untuk melindungi Bumi. Kamen Rider Black RX memiliki senjata berupa pedang Light Saber. Ia memiliki 2 kendaraan yaitu motor Acrobatter yang merupakan upgrade dari Battle Hopper, dan sebuah mobil yang disebut Rideron. Di episode-episode akhir Kamen Rider Black RX, ia dibantu oleh 10 Kamen Rider sebelumnya untuk melawan Crisis Empire.

Acrobatter >> Motor Kamen Rider Black RX

Rideron >> Mobil Kamen Rider Black RX


RX Robo

















RX BioKamen

















Rider Black RX juga bisa berubah menjadi 2 bentuk yaitu ketika ia terpengaruh secara emosional. Yang pertama adalah perubahan menjadi RX Robo yang merupakan luapan expresi kesedihannya, RX Robo memiliki senjata berupa pistol laser & motor yang disebut Roboizer. Perubahannya menjadi RX Robo membuatnya lebih kuat & memiliki daya tahan yang tinggi tetapi membuatnya menjadi lamban. Perubahannya yang kedua adalah menjadi RX Bio yang merupakan luapan expresi kemarahannya, dengan perubahan ini RX Bio dapat bergerak lebih cepat & mampu merubah dirinya menjadi semacam energi sinar yang bisa membuatnya terbang dengan cepat. Senjatanya masih menggunakan Light Saber & motornya adalah Mach Jabba.

Roboizer >> Motor RX Robo
















Mach Jabba >> Motor RX Bio

















Shin Kamen Rider (1992):


Shin Kamen Rider

Shin Kamen Rider awalnya adalah seorang yang bernama Kazamatsuri Shin. Ia melakukan experien dengan mencampurkan DNA nya dengan DNA belalang. Kemudian akibat dari experimennya itu ia berubah menjadi mutant murni. Karena itu ia tidak melakukan Henshin, ia tidak memakai topeng & armor, dan ia juga tidak memiliki motor.



Kamen Rider ZO (1993):

Kamen Rider ZO

Kamen Rider ZO awalnya adalah seorang asisten ilmuan bernama Asou Masaru. Tanpa keinginannya ia dirubah menjadi cyborg. Karena mengalami shock berat & trauma akibat perubahan dirinya, ia melarikan diri ke hutan dan menon-aktifkan dirinya disana. Suatu saat kode telepati membangunkan dirinya, ada seseorang yang meminta bantuannya untuk melindungi bumi dari serangan monster bernama Doras yang diciptakan oleh oraganisasi jahat Neo Organism. ZO memiliki motor yang disebut Z-Bringer. Desain Kamen Rider ZO mirip dengan Kamen Rider J, hanya saja yang membedakannya adalah garis ditubuhnya. Kamen Rider ZO hanya muncul dalam versi movie saja. Ia juga muncul di movie Kamen Rider World bersama Kamen Rider J.
Z-Bringer >> Motor Kamen Rider ZO



Kamen Rider J (1994):

Kamen Rider J


















Kamen Rider J adalah Segawa Kouji, ia berprofesi sebagai wartawan. Ia memperoleh kekuatan untuk merubah dirinya menjadi Kamen Rider dari alien yang peduli dengan bumi untuk melindungi bumi ketika kelompok alien jahat bernama Fog Master hendak menghancurkan bumi. Ia adalah satu-satunya Kamen Rider yang bisa merubah ukurannya menjadi raksasa. Motornya adalah J-Crosser. Kamen Rider J hanya hadir dalam movie saja. Ia juga hadir di movie Kamen Rider World bersama Kamen Rider ZO, mereka bertarung bersama melawan Shadowmoon & pasukannya.

J-Crosser >> Motor Kamen Rider J


Kamen Rider Kuuga (2000-2001):

Kamen Rider Kuuga
Pada awal cerita, Yuusuke Godai yang mendapatkan sabuk Arcle dan berubah menjadi Kuuga putih untuk memerangi Grongi. Sepanjang waktu dia bertumbuh lebih kuat oleh pelatihan bertahap agar dapat akses semua bentuk Kuuga. Ada beberapa bentuk perubahan Kuuga antara lain Growing/Glowing, Mighty, Dragon, Pegasus, Titan, Rising Mighty, Rising Dragon, Rising Pegasus, Rising Titan, Amazing Mighty, dan Ultimate. Namun pada Seri Kamen Rider Decade, Kuuga mendapatkan kekuatan tambahan yang lebih kuat dari seluruh bentuk perubahan sebelumnya.

Kuuga’s Form



















Growing Form




















Dragon form





















Pegasus Form





















Titan Form




















Rising Mighty Form and Rising Dragon Form




















Rising Pegasus Form and Rising Titan Form





















Kuuga`s Ultimate Form and Kuuga`s Amazing Mighty Form





















Kuuga`s latest form (in Kamen Rider Decade)


Kamen Rider Agito (2001-2002):

Kamen Rider Agito

















Shouichi Tsugami yang sebenarnya Tetsuya Sawaki adalah orang yang telah kehilangan memori. Pertama kali kita lihat dia dia naluri transformsnya di kamen Rider Agito untuk memerangi Panther. Sama seperti Kamen Rider Kuuga, Kamen Rider Agito pun memiliki beberapa perubahan antara lain Ground, Storm, Flame, Trinity, Burning, Shining. Kamen Rider Agito pun tampil di Seri Kamen rider Decade.

Agito Form



















Ground Form Standart Mode

















Ground Form Crosshorn Mode


















Storm Form


















Flame Form


















Trinity Form














Burning Form


















Shining Form



Kamen Rider Gills

Gills
Gills ExceedKamen Rider Gills yang memiliki sosok manusia Ashihara Ryou, seorang perenang berbakat yang tubuhnya menjadi aneh setelah ia mendapatkan kecelakaan. ternyata ia adalah anak dari “titisan agito” yang sudah tentu memiliki secercah kekuatan “agito”. Menjadi Gills serasa sangat menderita bagi Ryou karena hanya mengundang kerusakan bagi tubuhnya. Tetapi setelah merasakan tenaga esper “curing” Kazaya Mana, perlahan-lahan kerusakan itu tidak terlihat lagi setelah ia berubah menjadi Kamen Rider Gills. Kamen Rider Gills memiliki 2 perubahan yaitu Gills & Exceed Gills.



Kamen Rider G3


















Kamen Rider G3 (Generation 3) adalah Rider yang murni buatan manusia. Dikembangkan oleh Ozawa Sumiko seorang jenius di badan kepolisian dibantu oleh Oboro mereka membantu Hikawa Makoto sang pemakai G3 Suit untuk beraksi melawan Panther. Pada seri-seri awal G3 selalu kalah oleh Panther, bahkan hampir hancur.

Kamen Rider G3-X


















Kamen Rider G3-X (Generation 3 eXtension) adalah Rider perkembangan dari Rider G3 (Generation 3).



Kamen Rider G3-Mild


















Kamen Rider G3-Mild adalah versi lain dari Rider G3 yang hanya muncul di episode spesial :
Aratanaru henshin.

Kamen Rider G4


















Kamen Rider G4 (Generation 4) adalah versi rider yang lebih kuat dari pada G3-X, hanya muncul di movienya.

Kamen Rider Another Agito



















Kamen Rider Another Agito adalah Kino Kaoru yang menjadi Agito yg lain



Kamen Rider Ryuki (2002-2003):





















Kamen Rider Ryuki (2002-2003): Seorang peneliti yang bernama Kanzaki Shiro berusaha mengubah masa lalu dan membuat suatu tempat yang dinamakan mirror world (dunia cermin). Kanzaki merekrut beberapa orang dan menjelaskan kepada mereka untuk bersaing satu sama lain dan yang bertahan pada akhir peperangan akan dikabulkan satu permintaannya. Setiap orang memiliki keinginannya masing-masing dan bertarung setelah mendapatkan deck kartu masing-masing dan mendapatkan monster yang merupakan wujud kostum perubahan mereka.
**(SUMBER: source by kaskus…
http://rupiahanda.blogspot.com/2010/03/kamen-rider-history.html
http://www.kaskus.us/showthread.php
http://ifajarwidi.blogdetik.com/
dan sumber2 lainnya