Selamat Datang di Duniaku "JADIKAN DUNIAMU ADALAH PIKIRANMU" Berwawasan Luas dan Kenali Duniamu

Beranda, Cilacap, Film, Puisi, Artikel, Tips Computer

Minggu, 25 Juli 2010

Laporan Konservasi acara ke 2

ACARA II
PEMANTAUAN SPESIES Melanoides tuberculatus










Oleh :
Anggah Kurniawan
B0A007018







LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI








KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2009

___________________________________________________________________________________

I. PENDAHULUAN



A. Latar Belakang


Upaya pelestarian seringkali bertujuan khusus untuk melindungi spesies yang terancam punah. Berbagai spesies kini hidup dalam lingkungan yang telah dibatasi oleh berbagai kegiatan manusia. Untuk menjaga kelangsungan hidup spesies tersebut, para ahli biologi konservasi perlu menentukan tingkat stabilitas ataupun fluktuasi dari berbagai populasi yang bertahan dalam berbagai kondisi. Sebagai contoh, apakah populasi dari suatu spesies yang terancam punah akan bertahan atau bahkan meningkat di dalam suatu cagar alam ?. Sebaliknya mungkinkah populasi dari spesies tersebut sedang menurun ?, lalu apakah diperlukan upaya khusus untuk mencegah terjadinya kepunahan ?
Untuk melindungi dan mengelola suatu spesies langka atau terancam punah diperlukan pemahaman tentang hubungan biologis antara spesies tersebut dengan lingkungannya dan status (kondisi keberadaan) populasinya. Informasi tersebut biasanya dikenal dengan istilah natural history (sejarah alam atau sejarah kehidupan) atau ekologi dari spesies terkait. Berbekal informasi sejarah kehidupan dari suatu spesies langka, pengelola akan dapat mengerahkan usaha yang lebih efektif dalam mempertahankan spesies tersebut, serta mengenal faktor-faktor pembatas yang dapat mendorong spesies tersebut menuju kepunahan (Tim Penyusun, 2008).


B. Tujuan


Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui status (kondisi keberadaan) spesies dalam suatu kawasan.


II. TINJAUAN PUSTAKA


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2. Luas laut tersebut masih bertambah sesuai dengan hasil ratifikasi UNCLOS 1982 yang memberikan hak dan kewenangan kepada Indonesia untuk memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta km2. Wilayah lautan yang luas tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati (biodiversity) terbesar di dunia dengan komponen ekosistem pesisir, meliputi: hutan mangrove, terumbu karang dan padang lamun.
Melanoides merupakan kelompok gastropoda yang umum ditemukan di perairan tawar (Isnaningsih, 2006). Kemampuan adaptasinya yang tinggi, membuatnya terdistribusi secara luas di berbagai kondisi lingkungan, termasuk di daerah kapur. Genus ini banyak dijumpai di sungai-sungai di kawasan karst Pegunungan Sewu. Di perairan tersebut, Melanoides hidup bersama dengan jenis gastropoda air tawar yang lain yaitu dari genus Adamietta testudinaria, Anentome helena, Pila, Lymnea serta kelompok Bivalvia.
Hubungan dengan jenis gastropoda lain atau adaptasinya dengan kondisi lingkungan yang mengandung karbonat tinggi akan mempengaruhi jumlah jenis Melanoides. Selain itu, hal yang menarik dari Melanoides dan genus lain dalam famili Thiaridae adalah model reproduksinya yang parthenogenetic. Model reproduksi tersebut sangat memungkinkan terjadinya pola-pola variasi yang sejauh ini membawa masalah tersendiri dalam status biositematikanya (Stoddart, 1985). Faktor-faktor itulah yang antara lain menyebabkan munculnya berbagai variasi dalam satu spesies. Variasi-variasi tersebut akan menimbulkan keragaman terutama dalam morfologi Melanoides.

III. MATERI DAN METODE



A. Materi


Materi yang diamati dalam praktikum ini adalah satwa dan tumbuhan air yang merupakan komoditas perikanan yang terdapat di lokasi praktikum. Alat yang digunakan adalah alat tulis dan daftar pertanyaan untuk mempermudah penelusuran informasi yang dibutuhkan.


B. Metode


Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Dipersiapkan angket pertanyaan untuk menelusuri sejarah spesies satwa dan tumbuhan air.
2. Dilakukan sensus di lapangan dan dipantau populasi spesies yang ada dengan memperhatikan lingkungan, distribusi, interaksi biotik, morfologi, fisiologi, demografi, perilaku dan genetika.
3. Digali informasi dari narasumber atau instansi terkait untuk mendapatkan data sekunder guna mendukung pembahasan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil


Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap pemantauan spesies adalah sebagai berikut :
1. Data pengamatan di lapangan
a. Nama spesies : Melanoides tuberculatus
b. Nama daerah : Keong/kraca
c. Nama Indonesia : Keong
d. Lingkungan
1. Tipe habitat : Pantai, darat, sungai dan karang
2. Luas area :
3. Variasi lingkungan : Di pesisir pantai dan sungai
4. Bencana alam : Tsunami tahun 2006
e. Distribusi/penyebaran
1. Posisi spesies dalam habitat : -
2. Pola migrasi : -
3. Kemampuan menemukan habitat baru : -
4. kemampuan memanfaatkan habitat baru : -
f. Interaksi biotik
1. Jenis pakan : Plankton
2. Sumber pakan : Batu karang
3. Kompetitor : Kelomang, kepiting dan hewan kecil lainnya
4. Pemangsa : Kepiting
5. Hama : -
6. Parasit : -

g. Morfologi
1. Bentuk Tubuh : Keong seperti bor dan memiliki cangkang
2. Ukuran tubuh :
3. Warna tubuh : Hitam kecoklatan
4. Permukaan tubuh : Agak licin dan keras karena bercangkang
h. Fisiologi
1. Sumber air : Air laut, payau dan tawar
2. Sunber mineral : -
3. Cara reproduksi : -
4. Rasio kelamin : -
5. Fekunditas : -
6. Ketahanan terhadap iklim : -
i. Demografi
1. Ukuran populasi kini :
2. Ukuran populasi lampau : tahun :
j. Perilaku
1. Keberhasilan bertahan hidup : -
2. Perbandingan jantan dan betina saat mijah : -
3. Cara kompetisi : -
4. Cara kompetisi : -
k. Genetika :peran faktor genetik dalam
1. Variasi morfologi : -
2. Variasi fisiologi : -
2. Data Sekunder
a. Sumber : Buku, jurnal dan internet
b. Tahun : 2005
c. Informasi yang diperoleh

Klasifikasi Melanoides tuberculatus :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Neotaniglossa
Family : Thiaridae
Genus : Melanoides
Species : Melanoides tuberculatus


B. Pembahasan


Melanoides merupakan kelompok gastropoda yang umum ditemukan di perairan tawar (Isnaningsih, 2006). Kemampuan adaptasinya yang tinggi, membuatnya terdistribusi secara luas di berbagai kondisi lingkungan, termasuk di daerah kapur. Genus ini banyak dijumpai di sungai-sungai di kawasan karst Pegunungan Sewu. Di perairan tersebut, Melanoides hidup bersama dengan jenis gastropoda air tawar yang lain yaitu dari genus Adamietta testudinaria, Anentome helena, Pila, Lymnea serta kelompok Bivalvia.

Sebagian besar Melanoides tuberculatus yang telah dikoleksi oleh Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) tidak memiliki pita hitam di sekitar umbilikusnya (Isnaningsih, 2006). Spesimen yang ditemukan dari Kawasan Konservasi Pananjung Pangandaran juga demikian. Pointier (1989) mendeskripsikan Melanoides tuberculatus yaitu bahwa cangkangnya berwarna coklat pucat dengan corak flames dan spots berwarna coklat kemerahan. Seluk tubuh dihiasi dengan garis tumbuh spiral dengan bentuk seluk yang membulat, Permukaan cangkang dihiasi dengan tubercles, serta terdapat pita coklat di daerah kolumelar.
Informasi mengenai genus Melanoides di Jawa masih sangat sedikit. Marwoto (1994) berhasil mengidentifikasi 22 spesies Thiaridae (termasuk di dalamnya Melanoides) yang hidup di danau-danau di Sulawesi. Sampai saat ini, penelitian mengenai sistematika genera Melania masih terus dilakukan terutama didasarkan pada karakter morfologi cangkang, radula, genitalia dan embryonic shell-nya. Informasi mengenai keragaman dalam genus Melanoides itu sendiri di Jawa, secara komprehensif terakhir dilaporkan oleh Jutting (1956).

V. KESIMPULAN



Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Melanoides tuberculatus merupakan kelompok gastropoda yang umum ditemukan di perairan tawar dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga membuatnya terdistribusi secara luas di berbagai kondisi lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Isnaningsih, N.R. 2006. Melanoides (GASTROPODA : Thiaridae) di Kawasan Karst Pegunungan Sewu. Laboratorium Malakologi, Museum Zoologi Bogor, Puslit Biologi – LIPI.

Jutting, V.B. 1956. Systematic Studies on the Non-Marine Mollusca of the Indo-Australian Archipelago : V. Critical Revision of the Javanese Freshwater Gastropods. Treubia Vol.23, Part.2. Archipel, Bogor.

Marwoto, R.M. 1994. A Preliminary Study of the Biodiversity of Freshwater Snail Family Thiaridae from Indonesia (Mollusca : Prosobranchia). Proceedings of International Symposium on Biodiversity and Systematics in Tropical Ecosystem.

Pointier, J.P. 1989. Conchological Studies of Thiara (Melanoides tuberculata) (Gastropoda : Thiaridae). Walkerana Vol.3, No.10. Ann Arborr, Michigan.

Stoddart, J.A. 1985. Analysis of Species Liniages of Some AustralianThiarids (Thiaridae, Prosobranchia, Gastropoda) Using the Evolutionary Species Concept. Journal Malac. Soc. Aust. 7 (1-2).

Tim Penyusun. 2008. Buku Praktikum Konservasi Sumberdaya Perairan. Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.